Tuesday, January 19, 2010

Wahai BSL, bagaimana orang tua kita ?




Baru-baru ini kita digemparkan dengan kisah yang anak-anak derhaka yang sanggup membuangkan bapa mereka yang telah dimamah usia sehingga terpaksa merempat meminta belas ihsan orang lain.


Dalam kes yang pertama seorang bapa yang baru sahaja menjalani pembedahan jantung ditinggalkan di sebuah perhentian bas kerana dikatakan kehadirannya tidak disukai oleh isteri anaknya lalu kewujudan beliau dirumah boleh menjejaskan keharmonian rumahtangga mereka.


Dalam kes kedua pula seorang bapa yang sedang mengidap penyakit buah pinggang kronik dianggap sebagai beban bagi anak-anak kerana perlu menghantar bapa mereka ke pusat hemodialisis lalu ditinggalkan bapanya yang sedang sakit itu dipusat tersebut.


Maka tercampaklah kedua-dua bapa yang suatu ketika dulu telah bertungkus-lumus membanting tulang untuk membesarkan anak-anak mereka di rumah orang-orang tua Jabatan Kebajikan Masyarakat.


Apa yang lebih mendukacitakan sifat tidak berperikemanusiaan ini timbul dari kalangan mereka yang mengaku sebagai orang Islam sedangkan Islam telah mencela dengan keras perbuatan seumpama ini. Nabi s.a.w. pernah bertanya kepada para sahabat sebanyak tiga kali:


Mahukah aku memberitahu kalian tentang dosa yang paling besar?” Maka mereka (para sahabat) pun menjawab: “Sudah tentu wahai Rasulullah.” Baginda menjelaskan: “Syirik kepada Allah, derhaka kepada ibubapa (perawi menerangkan bahawa baginda ketika itu duduk sambil bersandar, lalu menyambung) dan sumpah yang palsu.” – Hadis riwayat Imam al-Bukhari di dalam Sahihnya, no: 2654


Memang sayu apabila melihat pelbagai kisah demikian.Sebaiknya perhatikan diri sendiri bagaimana pula sikap kita terhadap orang tua kita ?


Jika belum pulang kekampung pulang sementara nyawa mereka masih ada.....Jika mereka sakit dan tua pelihara dan rawatlah mereka ..


Pulanglah BSL ....


Monday, January 18, 2010

CERMIN DIRI...

Siapa dia..? Siapa diri ini...? Siapa Kita..?
Tatkala ku menghadap sebuah cermin,
Tampak sesosok tubuh...

Yang sangat lama kukenal...Dan sangat sering kulihat..
Namun aneh, Aku semacam belum mengenali...Siapa yang kulihat itu??
Siapakah dia itu?
Tatkala kutatap wajahnya, Hatiku bertanya...
Apakah wajah itu, wajah yang kelak akan bercahaya,
Bersinar indah di syurga sana?
Ataukah wajah itu yang akan hangus,legam di neraka Jahannam?
Tatkala kutatap matanya, Lubuk hatiku berbisik; bertanya;
Mata itukah yang akan menatap Allah Robbul ‘Alamin,
Rasulullah Habibullah,Para sahabat Radhiallahuajm’in..?
Menatap dengan penuh kenikmatan dan kerinduan?
Ataukah mata itu yang akan terbeliak, melolot, menganga
Terburai menatap neraka jahanam...Siksaan yang amat dahsyat?
Apakah mata yang tak terlepas melihat maksiat itu
Akan terselamat dari azab di sana nanti?
Wahai mata…
Apakah yang ditatap dan dilihat selama engkau hidup di muka bumi ini?
Tatkala kutatap mulutnya...hatiku berkata...
Apakah mulut itu yang kelak akan berkumat-kumit penuh keyakinan
Mengucapkan Laailaaha Illallah...di saat malaikat maut datang menjemput?
Ataukah menjadi mulut yang menganga,
Dengan lidah Terjulur...
Dengan jeritan bingit memekik...
Bergetar menakutkan setiap pendengar yang ada..
Di saat sakaratul maut datang menjelma…
Ataukah mulut itu menjadi pemakan buah zaqqum Jahanam
Yang amat dahsyat menjadi pembakar, penghangus kerongkong dan usus
Wahai mulut yang malang..
Apakah perkara yang engkau ucapkan?
Tipu daya, perkataan dusta, umpat caci, carut mencarut dan keji mengeji?
Berapa banyak dusta yang telah engkau ucapkan?
Berapa banyak hati yang remuk, hancur dan luluh..
Dengan pisau kata-katamu yang menghiris tajam?
Berapa banyak kata-kata, manis semanis madu yang palsu..
Yang telah engkau ucapkan untuk menipu?
Wahai mulut yang malang...
Sedarkah engkau, Betapa engkau jarang sekali
Menyebut, memuji nama Tuhanmu dengan tulus,
Betapa jarangnya engkau
Dengan syahdu dan ikhlas
Bermohon agar tuhanmu mengampuni mu...
Tatkala kutatap tubuhnya..terdetik dihati,
Apakah tubuh itu yang kelak akan penuh cahaya
Bersinar, bersukacita, bercengkerama di syurga?
Atau tubuh itu yang akan tercabik-cabik hancur
Mendidih di dalam lahar membara jahannam
Kemudian bercantum semula,
Menanggung derita yang tak akan pernah berakhir
Wahai tubuh..
Berapa banyak maksiat yang telah engkau lakukan
Berapa banyak orang yang telah engkau khianati dan zalimi
Berapa banyak hamba Allah yang lemah
Yang telah engkau tindas dengan kekuatanmu
Berapa banyak orang yang datang meminta pertolonganmu
yang engkau buat acuh tak acuh tanpa peduli
Padahal engkau mampu menolongnya
Berapa banyak pula hak-hak orang lain yang engkau rampas?
Ketika masih kutatapmu wahai tubuh
Seperti juga ku renung akan isi hatimu
Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu?
Atau serapuh daki-daki yang melekat ditubuhmu?
Apakah hatimu segagah otot-ototmu?
Atau ia selemah daun-daun yang layu berguguran
Apakah hatimu seindah penampilanmu?
Ataukah sebusuk kotoran pada pakaianmu?
Apa yang terzahir, nampak dicermin
Dengan apa yang tersembunyi....
Betapa aku telah tertipu..
Tertipu oleh topeng itu..
Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng
Hanyalah topeng yang menipu belaka
Betapa pujian yang terhambur hanyalah memuji topeng yang ada
Betapa semua yang indah itu
Hanyalah topeng yang semata
Sedangkan aku…..
Hanyalah selonggok sampah busuk yang terbungkus
Aku tertipu…Aku malu ya Allah…..
Aku tertipu…Tertipu kerana nafsu diriku…
Wahai Allah…..Selamatkanlah aku.
Amin ya Robbal ‘Alamiinnn....

Brite gempor ! Cah Atid tak semiak badan.



salam....

kome tadi cah ade nepon tok ..die sihat tapi tak berape semiak..udah empat 4 MC tak tau le plak campor sabtu ahad le gamaknye...

saje die brabo...kome tepon le die...

Sunday, January 17, 2010

Muslimah BSL








Ciri Khas Rumah Muslim (Untuk Muslimah Sang Istri Shalihah)


Pernikahan merupakan sunnatullah pada makhluqNya untuk melahirkan, memperbanyak keturunan dan melanjutkan kehidupan. Islam telah membuat landasan (kaidah ) bagi rumah seorang muslim yang senantiasa harus diperhatikan, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata'ala :

وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لأَيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” ( Ar-rum : 21)

Rahmah (kasih sayang) merupakan sifat yang mesti ada pada suami istri, karena ia menjadi pondasi rumah yang bahagia. Jika ia hilang, maka akan mendatangkan kesengsaraan. Hidup tanpanya akan terasa hampa dan membebani. Cinta dan kasih sayang merupakan modal utama bagi pasangan tersebut. Rumah tangga tidak akan tenteram tanpa cinta dan kasih. Kedua suami istri tidak akan merasakan dua suasana tersebut diantara mereka, kecuali dengan menyadari hak dan kewajiban masing-masing. Diantara hak dan kewajiban itu sebagai berikut :

Pertama, rumah harus dibangun di atas ketaqwaan kepada Allah, sebagaimana firman Allah :

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَتَعَاوَنُوا عَلَى اْلإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran” (Al-Maidah : 2)

Kedua, diantara hak suami adalah sebagai berikut :

1. Kepemimpinan adalah hak baginya.
2. Dia penanggungjawab anda.
3. Berhias untuknya.
4. Menghias diri dengan sifat istri shalihah.
5. Melayaninya di rumah.
6. Berakhlaq yang mulia dalam bergaul dengan suami.
7. Menjaga rahsia.
8. Memperlakukan keluarga suami dengan baik.
9. Tidak puasa sunnah dan bersedekah dengan hartanya kecuali dengan izinnya.
10. Menjauhi tuntutan-tuntutan yang memberatkan.
11. Tidak sombong dengan kecantikan.
12. Memuliakan tamunya.
13. Mensyukuri kebaikan.
14. Menghargai perasaan suami.
15. Iffah (menjaga diri) dan amanah
16. Mendidik anak dengan pendidikan yang baik.
17. Baik terhadap tetangga suami
18. Tidak ikhtilath ketika bertamu
19. Tidak memasukkan pria lain ke rumah ketika suami tidak ada.
20. Hak ihdad (masa menunggu bagi istri)

Dengan izin Allah Subhanahu Wata'ala, kami akan jelaskan semuanya dengan ringkas.
Dengan bimbingan Allah, penjelasannya sebagai berikut :

1. Kepemimpinan adalah hak baginya.

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ اللهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَآأَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللهُ

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)”(Annisa : 34)

Qowamah (kepemimpinan) adalah tanggung jawab yang paling besar terhadap keluarga untuk menjaga dan memberikan keluarga. Karena Allah 'Azza Wajalla melebihkan pria atas wanita denga kesempurnaan akal, pengaturannya yang baik, kekuatan fisik yang lebih dan lainnya. Itulah sebabnya dikhususkan kepada mereka untuk menjadi imam, pemimpin, jihad, jum’at, ashabah (mengambil seluruh harta atau sisa dalam warisan) dan membelanjakan harta mereka dalam pernikahan. Dia pemilik pendpat dan keputusan dan tidak mengapa dia mengajak bermusyawarah dan mengambil pendapat anda. Tetapi jika dia berpegang dengan pendapatnya maka anda harus mau mengalah.

2. Dia penanggungjawab anda.

Berdasarkan firman Allah :[“Dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu dimuka pintu”( Yusuf :25 )

3. Berhias untuknya.

Ini adalah hak suami yang wajib anda lakukan. Maka anda harus bersih diri, merapikan pakaian dan berhias untuknya untuk bisa menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluannya. Karena semua itu akan menyenangkan hati suami.

4. Menghias diri dengan sifat istri shalihah.

Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam telah menyebutkan sifat (istri shalihah) sebagaimana dalam riwayat Abdullah ibn Umar radiyallahu 'anhuma, beliau bersabda: “Dunia ini adalah perhiasan yaitu kesenangan yang sedikit dan manfaat yang akan sirna, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah” (HR. Muslim)

Di antara sifat lain istri shalihah adalah sebagai berikut:

a. Wajib bagi anda untuk memenuhi sumpahnya

b. Bermanis muka dan berpenampilan yang baik, jagalah kebersihan pakaian dan badan anda. Perhatikan perhiasan anda, kebersihan rumah dan tempat tidur serta anak-anak anda. Karena kebersihan (kesucian) adalah sebagian dari iman. Sebagaimana sabda Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam : “ Kesucian adalah sebagian dari iman ” ( HR. Muslim)

c. Mentaatinya dalam segala hal yang bukan kemaksiatan.

d. Menjaga diri dan hartanya ketika dia tidak berada di rumah

5. Melayaninya di rumah

Ini merupakan pekerjaan paling wajib yang harus dilakukan bagi wanita. Anda harus mengatur, merapikan dan mengurusnya. Dalam kitab Al-mar’ah Almuslimah disebutkan oleh pengarangnya Syaikh Abu Bakr Al-jazairi sebagai berikut:

“ Ketahuilah bahwa yang sangat diperlukan oleh suami dan istrinya ada dua: Pertama, dia menjaga dirinya, karena wanita yang khianat kepada suaminya dengan berbuat kejelekan meskipun dia bertaubat nantinya, maka tidak akan diterima taubatnya oleh Allah Subhanahu Wata'ala hingga suaminya ridho kepadanya.

Kedua, rela dengan apa yang diberikan oleh suami berupa nafkah dan lainnya.

(Bersambung) (Abu Maryam)



Sumber: http://alsofwah.or.id/?pilih=lihatsakinah&id=165